Perbandingan Saham vs Reksadana, Mana Yang Lebih Baik?

Selain investasi emas dan property, investasi yang lagi booming dan diminati oleh generasi millenial pada saat ini adalah investasi saham dan reksadana. Lantas, apa itu saham dan apa itu reksadana? pada postingan kali ini saya akan memberikan penjelasan singkat pengenai pengertian, keuntungan dan resiko yang patut dipertimbangkan sehingga kamu bisa menentukan mana investasi yang terbaik.

Perbandingan Saham vs Reksadana, Mana Yang Lebih Baik?

Saham

Dengan berinvestasi di dalam saham berarti Anda miliki bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Anda dapat dikatakan pemegang saham seandainya menanamkan uang atau modal di dalam perusahaan tersebut.

Di Indonesia sendiri, suatu perusahaan publik yang mempunyai saham dapat diperdagangkan. Aktivitas perdagangan selanjutnya disebut investasi saham.

Banyak perusahaan-perusahaan yang sebenarnya mengakses peluang bagi khalayak luas untuk miliki saham mereka. Tentu saja tujuannya untuk tingkatkan nilai jual perusahaan. Tapi keuntungannya termasuk dapat dinikmati oleh para pemegang saham karena mendapat laba/profit dari perusahaan tersebut.

Pembelian dan penjualan saham dapat dijalankan melalui jasa agen perantara. Biasanya agen ini yang dapat menyambungkan Anda bersama perusahaan yang dapat dibeli sahamnya. Istilah agen ini sudah terkenal bersama sebutan “broker”. Nama lainnya yang lebih formal adalah Perusahaan Perantara Perdagangan Efek.

Tentu saja Anda harus memenuhi kriteria untuk membeli saham suatu perusahaan yang sudah go public tersebut, seperti minimum pembukaan rekening saham yang dipatok berkisar antara Rp 5 juta sampai sampai puluhan juta. Namun sementara ini, sudah ada perusahaan sekuritas yang menawarkan pembukaan rekening bersama nominal yang terjangkau oleh pelajar/mahasiswa.

Memang menjanjikan, tapi Anda harus jeli dan berhati-hati di dalam memilih perusahaan-perusahaan yang dapat memicu Anda untung. Carilah perusahaan yang miliki inovasi dan misi jaman depan yang jelas. Untuk risiko, saham sebenarnya tergolong cenderung mempunyai tingkat risiko yang lebih besar. Agar lebih jelas, sebenarnya, istilah saham itu merujuk ke bukti kepemilikan suatu perusahaan.

Reksa Dana

Bagaimana bersama reksa dana? Manajer investasi dalam investasi paper aset perlu suatu wadah yang sanggup mengumpulkan dana berasal dari pemodal atau investor.

Umumnya, tersedia empat style reksa dana, yakni pasar uang, penghasilan tetap, saham, dan terhitung campuran. Keempat style reksa dana tradisional berikut membawa perbedaan pada komposisi aset.

Saham vs Reksadana, Mana Yang Lebih Baik?

Setiap instrumen investasi senantiasa punyai berlebihan dan terhitung kekurangan. Dengan sadar karakteristik saham dan reksa dana terhitung perbedaan keduanya, Anda mampu memilih mana yang cocok dengan obyek keuangan Anda.

Berikut pembahasannya.


Pengelola Dana

Perbedaan pertama adalah perihal pengelolaan dana. Jika Anda jalankan investasi di dalam instrumen saham, Anda bertanggung jawab untuk mengelola dana Anda sendiri. Anda kudu menyempatkan kala untuk menganalisis sendiri pergerakan pasar.

Sementara kalau di reksa dana, Anda akan dibantu oleh manajer investasi yang profesional dan telah berpengalaman. Namun, Anda tentu saja kudu mengeluarkan sedikit cost untuk membayar manajer investasi tersebut.


Risiko
Saham merupakan investasi dengan tingkat risiko yang tergolong tinggi. Harga saham benar-benar fluktuatif agar lebih cocok dijadikan investasi jangka panjang. Anda kudu lebih detail untuk sadar kapan kudu belanja atau melepaskan saham Anda.

Reksa dana punyai risiko yang lebih rendah. Ada manajer investasi yang mampu dipercaya untuk mengelola dana yang Anda punyai untuk mendapatkan keuntungan.

Sudah Anda ketahui bahwa risiko investasi saham cukup tinggi. Semakin tinggi risikonya, makin lama besar keuntungan yang Anda peroleh.

Harga saham sebenarnya fluktuatif tetapi keuntungan yang Anda mampu benar-benar tinggi. Ini gara-gara sebuah perusahaan yang menjajakan saham di pasar modal senantiasa berkembang di dalam jangka panjang.

Dengan risiko yang lebih rendah, tentu saja keuntungan yang mampu didapat berasal dari reksa dana lebih rendah daripada saham. Investasi yang satu ini benar-benar cocok untuk para investor pemula.
 

Modal yang Diperlukan

Tidak mampu dipastikan berapa modal awal yang kudu disiapkan untuk mengawali saham. Ini gara-gara harga saham tiap-tiap perusahaan berbeda.

Namun, Anda kudu sadar bahwa untuk belanja saham Anda kudu belanja sekurang-kurangnya 1 lot. Dalam 1 lot memuat 100 lembar saham.

Di pasar modal, harga yang tercantum adalah harga per satu lembar saham.

Sementara itu, untuk mengawali investasi reksa dana Anda kudu mempersiapkan duit sekurang-kurangnya Rp100 ribu. Tentu saja ini benar-benar terjangkau, bukan?


Pajak

Dalam berinvestasi, tersedia sebagian instrumen yang dikenakan pajak. Salah satunya adalah saham.

Jika Anda jalankan penjualan saham, Anda kudu membayar pajak sebesar 0,1 % berasal dari nilai penjualan. Sementara untuk dividen, Anda akan dikenalkan pajak sebanyak 10 persen.

Beda halnya dengan reksa dana. Anda tidak kudu membayar pajak untuk instrumen yang satu ini. Namun, jangan lupa untuk melaporkan keuntungan yang Anda peroleh di dalam SPT tiap-tiap tahunnya.

Kesimpulannya

Anda telah mengenal perbedaan antara saham dan reksa dana lewat artikel ini. Begitu terhitung dengan berlebihan serta kekurangannya. Namun yang kudu Anda ingat adalah keduanya sama-sama berpotensi high risk, high return. Kepiawaian Anda atau agen yang ditunjuk untuk mengurus dana Anda benar-benar berperan penting.

Semua terkait pilihan Anda. Jika mendambakan menanam modal dengan cara yang simpel dan tidak ribet, reksa dana merupakan pilihannya. Namun kalau Anda senang dengan seluk beluk penanaman modal dan mendambakan mendalami dunia permodalan maka pilihan mampu jatuh pada saham.

Keduanya terhitung memerlukan prinsip yang cukup kuat berasal dari penanam modal itu sendiri. Ingat, Anda telah mengeluarkan sejumlah duit dan menginginkan akan berkembang menjadi lebih banyak lagi, tentu saja.

Agar tidak sia-sia di dalam menanam modal, prinsip yang kudu dipegang adalah seluruh itu mampu saja terjadi. Semua tersedia risikonya. Pertanyaannya, apa pun yang Anda pilih, saham atau reksa dana, apakah Anda berani menjalani risikonya?

Kalaupun Anda gagal di keduanya paling tidak Anda telah jalankan suatu pergerakan yang vital untuk rencana keuangan di masa depan Anda. Mungkin di lain kala mampu coba lagi tentu dengan perbekalan ilmu yang lebih matang berasal dari sebelumnya.

Apakah Artikel Bermanfaat ??
Beri Rating
5
4
3
2
1

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter