Perbandingan Emas vs Deposito, Mana Yang Lebih Baik?

Sebelumnya saya sudah memberikan informasi mengenai perbandingan saham vs reksadana, nah pada postingan kali ini saya akan memberikan informasi perbandingan serupa yakni : Perbandingan Emas vs Deposito, Mana Yang Lebih Baik?

Perbandingan Emas vs Deposito, Mana Yang Lebih Baik?

Beberapa pas belakangan ini, ancaman resesi ekonomi memadai meningkat di Indonesia. Faktor penyebabnya bermacam-macam, terasa berasal dari bank-bank sentral yang turunkan suku bunga hingga mata uang Tiongkok (yuan) yang melemah hingga rekor terendah selama sebelas tahun.

Wajar jikalau banyak investor terasa panik mencari aset investasi yang lebih stabil, mengingat pasar saham memadai bergejolak. Di antara sejumlah instrumen investasi yang ada, emas dan deposito diakui miliki ketahanan yang memadai kuat pada resesi. Apa alasannya?

Perbandingan Emas vs Deposito, Mana Yang Lebih Baik?

Mengapa Keduanya Cukup Tahan Krisis?

Jawaban simpelnya: baik emas dan deposito miliki risiko yang relatif rendah sebagai instrumen investasi. Harga emas condong stabil dan nyaris tiap th. mengalami kenaikan, membuat banyak orang berbondong-bondong membuka tabungan emas dengan cara menabung emas di pegadaian.

Dengan kata lain, potensi keuntungannya pun memadai stabil dan menjanjikan. Apalagi harga emas dunia dihitung dalam dolar. Jadi, biarpun kalau harga emas dunia turun dalam dolar, penurunan tersebut tertutupi kenaikan nilai dolar pada rupiah.

Sedangkan, deposito dikenal miliki suku bunga senantiasa yang jumlahnya lebih tinggi daripada tabungan biasa. Jadi, jikalau kalau berjalan resesi ekonomi, suku bunga yang di tawarkan deposito pun tidak dapat berubah agar potensi keuntungannya relatif stabil. Terlebih, sebagai produk perbankan, deposito termasuk dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya, simpanan deposito Anda di bank pun dapat terjamin.


Karakter Emas

Ketahanan emas pada resensi ekonomi pasti tidak terlepas berasal dari pembawaan emas itu sendiri. Imbal balik investasi emas tidak dalam wujud bunga atau dividen. Sebagai investor emas, Anda bisa mendapat keuntungan berasal dari investasi emas melalui kenaikan harga emas.

Mengingat nilai emas yang relatif stabil dan condong mengalami kenaikan tiap tahun, pasti ini merupakan suatu keuntungan tersendiri. Terlebih, emas termasuk dikenal miliki likuiditas yang memadai tinggi. Artinya, Anda bisa dengan enteng mencairkan emas dalam wujud uang tunai kapan pun dibutuhkan.

Namun, yang namanya instrumen investasi, emas termasuk miliki risiko tersendiri. Bagi yang menyimpan emas sendiri, Anda patut berhati-hati dapat risiko kehilangan atau dicuri. Sebaiknya memakai aman deposit box untuk memberi tambahan pemberian tambahan, khususnya soal keamanan.

Karakter Deposito

Deposito adalah investasi yang menawarkan suku bunga lebih tinggi jikalau dibandingkan dengan tabungan bank biasa. Hal ini memadai masuk akal mengingat deposito biasanya berlaku pada jangka pas tertentu, bisa tiga, enam, dua belas, hingga 36 bulan.

Menariknya, suku bunga yang lebih tinggi berasal dari tabungan tidak membuat risiko deposito turut tinggi. Sebaliknya, justru deposito miliki risiko yang relatif lebih rendah jikalau dibandingkan dengan instrumen-instrumen investasi lain layaknya saham atau obligasi. Deposito termasuk memadai unggul pada setoran awal yang jumlahnya tidak benar-benar besar, membuatnya bisa dengan enteng diakses banyak orang.

Masalahnya, biarpun suku bunganya lebih tinggi berasal dari tabungan, imbal hasil deposito senantiasa condong rendah. Ini sebab suku bunga deposito biasanya tidak lebih besar berasal dari tingkat inflasi negara. Jadi, nilai investasi berasal dari deposito pun tidak dapat benar-benar besar.

Pilih Keduanya atau Salah Satu?

Semua lagi lagi pada keperluan dan preferensi Anda. Untuk mendapatkan potensi keuntungan maksimal, memilih emas dan deposito sekaligus memang terdengar paling menggiurkan. Namun, jikalau memang inginkan fokus berinvestasi untuk jangka panjang, emas bisa menjadi pilihan lebih tepat. Anda bisa menyimpan emas selama sebagian tahun, selanjutnya menjualnya pas harga menjual sedang tinggi.

Sementara itu, deposito lebih sesuai dipilih sebagai investasi untuk mempersiapkan dana darurat. Apalagi suku bunganya lebih tinggi daripada tabungan biasa. Anda disarankan untuk memilih jangka pas yang pendek, bisa tiga atau enam bulan. Pasalnya, jikalau Anda mencairkan deposito sebelum jatuh tempo, bisa-bisa Anda dapat dikenakan cost denda. Bukannya untung, Anda justru perlu mengeluarkan cost tambahan.

Pilihan antara emas dan deposito bergantung berasal dari keperluan masing-masing. Namun, mengingat risikonya yang condong rendah, keduanya bisa menjadi pilihan instrumen investasi yang baik dan memadai tahan resesi. Terkait potensi keuntungan, emas bisa memberi tambahan jumlah relatif lebih besar. Namun, deposito dilindungi oleh (LPS) agar dana Anda pun dipastikan aman. Jadi, rela memilih yang mana? 

Apakah Artikel Bermanfaat ??
Beri Rating
5
4
3
2
1

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter