Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Sekarang ini, jadi banyak orang yang memahami bahwa menabung bukanlah salah satu opsi untuk menjaga atau apalagi menaikkan kekayaan. Justru tabungan memadai rentan pada ancaman inflasi mata uang. Investasi dapat dijalankan di dua fasilitas berbeda, yakni pasar duwit dan pasar modal. Bukankah keduanya sama saja? Ternyata tersedia perbedaan pasar duwit dan pasar modal yang memadai signifikan, berikut penjelasan lengkapnya.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Pengertian Pasar Uang

Secara garis besar, pasar duwit merupakan pertemuan pada pemilik dana dengan nasabah yang dihubungkan oleh broker. Terjadi penawaran di dalam pasar duwit yang melibatkan sebagian surat berharga, kebanyakan berdurasi pendek lebih kurang kurang dari setahun.

Nasabah yang laksanakan pinjaman duwit ini akan dikenakan bunga. Apabila pinjaman duwit ini berlaku lebih dari satu tahun, maka telah dapat dikategorikan sebagai pasar utang. Jadi, dapat diartikan bahwa pembawaan utama dari pasar duwit adalah jangka waktunya yang pendek, tepatnya kurang dari setahun.

Pengertian Pasar Modal

Berbeda dengan pasar uang, pasar modal merupakan area diperjualbelikannya instrumen keuangan jangka panjang. Mulai dari surat pinjaman hingga reksa dana, pasar modal ini dijadikan sebagai solusi pendanaan bagi perusahaan maupun badan pemerintahan.

Jika pasar duwit berjangka pendek, pasar modal justru menawarkan instrumen keuangan di atas satu tahun. Pasar modal ini dapat difungsikan sebagai sumber modal usaha atau instrumen investasi bagi masyarakat.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal


Melihat definisi dari pasar duwit dan pasar modal, telah dapat diketahui bahwa ke-2 fasilitas ini miliki perbedaan yang memadai mencolok. Meski begitu, kemungkinan tetap agak membingungkan bagi Anda, lebih-lebih yang belum pernah terjun ke di dalam pasar duwit dan pasar modal.

Nyatanya, ke-2 fasilitas ini dapat dijadikan sebagai investasi bagi Anda. Maka dari itu, Anda mesti menentukan pilihan investasi tepat sehingga dapat memperoleh keuntungan besar sesuai dengan kebolehan Anda. Coba simak sebagian perbedaan basic pada pasar duwit dan pasar modal berikut ini.

1. Sistem pengelolaan

Sesuai dengan namanya, pasar duwit ini begitu menyimak fluktuasi dan pergerakan nilai mata duwit yang cenderung tinggi. Sehingga, sistem pengelolaannya berjangka pendek. Umumnya tidak lebih dari 270 hari. Maka dari itu, pasar duwit sesuai bagi investor yang menghendaki memperoleh hasil investasi yang cepat, begitu pula bagi perusahaan atau institusi yang memerlukan pencairan dana yang cepat.

Keuntungan pasar duwit ini didapatkan dari besarnya bunga. Sementara pasar modal keuntungannya didapat dari dividen, sehingga sistem pengelolaannya berjangka panjang. Pasar modal sesuai dimanfaatkan oleh para investor yang menghendaki memutar duwit dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Perusahaan yang menghendaki penambahan modal untuk ekspansi atau pengembangan perusahaan pun kebanyakan lebih menentukan pasar modal.

2. Instrumen dagang

Pasar duwit memperjualbelikan sebagian instrumen, keliru satunya adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tingkat bunga yang ditentukan berdasarkan sistem lelang. Surat berharga ini miliki jangka waktu 1 hingga 3  bulan. Lalu, tersedia termasuk Surat Berharga Pasar Uang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau badan pemerintah dengan durasi maksimal 1 tahun.

Pasar duwit termasuk memperdagangkan Sertifikat Deposito yang diterbitkan oleh bank, Banker’s Acceptance yang merupakan wesel bank dan dikeluarkan dari hasil transaksi jual beli luar negeri. Selain itu, tersedia termasuk Call Money, Commercial Paper, Repurchase Agreement, Treasury Bills, dan Promissory Notes.

Pasar modal menjual instrumen seperti saham yang tandanya hak kepemilikan investor pada perusahaan atau institusi yang mengeluarkannya, obligasi yang merupakan surat pinjaman yang termasuk dapat diperjualbelikan kembali, reksa dana yang menyatukan sejumlah dana dari sebagian orang untuk akhirnya digunakan oleh seorang manajer keuangan untuk membeli saham.

3. Pelaku pasar

Bank Indonesia miliki wewenang dan otoritas tertinggi di dalam pasar uang. Para pelakunya terdiri dari yayasan, bank, dana pensiun, perusahaan, instansi pemerintahan, dan sudah pasti masyarakat. Sementara pasar modal diatur oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang memegang otoritas dan wewenang tertinggi di dalam pasar modal.

Siapa saja pelaku pasar modal? Ada emiten yang merupakan perusahaan penjual surat berharga, investor yang membeli surat berharga tersebut, kantor administrasi pasar modal, penjamin, broker, perusahaan pengelola dana, wali amanat, dan instansi penunjang lainnya.

4. Risiko dan profit

Risiko yang dapat didapat dari kegiatan pasar duwit ini terlalu terbujuk oleh perubahan nilai mata duwit yang tidak menentu. Namun, sebab durasinya yang memadai pendek, pasar duwit diakui sebagai solusi yang lebih aman bagi pemula. Keuntungannya sendiri didapatkan dari bunga yang telah ditetapkan.

Pasar modal terbujuk oleh keuangan emiten, kondisi politik, dan ekonomi. Keuntungan dari pasar modal didapatkan dari dividen yang besarnya tidak tetap, bergantung pada laba perusahaan tersebut. Sehingga, pasar modal ini dikatakan sebagai fasilitas investasi yang memadai sulit, namun miliki sistem high risk high return.

Apakah Artikel Bermanfaat ??
Beri Rating
5
4
3
2
1

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter