Penyebab Umum Pengajuan Pinjaman Online Ditolak

Pengalaman mengajukan ke sebagian utang online memperlihatkan bahwa tiap-tiap perusahaan punyai kriteria dan kriteria yang berlainan – beda. Alasan penolakan mampu berlainan di tiap-tiap pengajuan.

Sudah jadi kebijakan utang online untuk tidak mengatakan alasan spesifik penolakan pengajuan. Semuanya ditutup rapat.

Saya kumpulkan alasan ini dari pengalaman sendiri, interview pengalaman orang lain dan menelisik kriteria pengajuan.

Penyebab Umum Pengajuan Pinjaman Online Ditolak


1. Tidak Mengunduh Aplikasi


Hampir seluruh utang online mensyaratkan pengajuan dari aplikasi. Aplikasi tersedia di Google PlayStore dan perlu diunduh ke ponsel.

Kalau tidak mengunduh aplikasi, sistem pengajuan praktis tidak mampu dilanjutkan. Berhenti hingga disitu.

Calon peminjam perlu termasuk punyai ponsel pandai (smartphone) untuk mampu mengunduh aplikasi. Jenis ponsel lama yang belum mampu internet tidak mampu untuk mengunduh aplikasi.


2. OTP Salah Isi


Proses pendaftaran di mulai dengan aplikasi mengirimkan kode OTP lewat SMS ke no ponsel yang didaftarkan didalam pengajuan. Kemudian, kode OTP yang telah masuk di SMS perlu diinput ke aplikasi untuk verifikasi.

Kode OTP ini jadi security code untuk memastikan yang mengajukan adalah orang punyai ponsel tersebut.

Jika pengisian salah atau tidak terima kode OTP, pengajuan tidak mampu dilanjutkan, Harus dipastikan bahwa kode di terima dan diisi dengan benar.

Email termasuk perlu dimiliki. Pendaftaran akun di aplikasi perlu email.


3. No Ponsel Salah


Aplikasi utang online memastikan bahwa no ponsel dimiliki oleh orang yang mengajukan pinjaman. Tidak boleh memanfaatkan no ponsel orang lain.

Jika sukses diketahui bahwa no ponsel yang digunakan milik orang lain maka pengajuan akan ditolak. Tidak mampu melanjutkan ke sistem berikutnya.

Kemajuan teknologi fintech waktu ini memungkinan perusahaan memahami penggunaan no ponsel secara akurat.


4. Foto KTP Salah


Aplikasi mewajibkan peminjam mengupload foto KTP. Ada sebagian kesalahan lazim didalam upload foto KTP:

  •     Foto tidak diambil dari kamera ponsel yang digunakan untuk mengajukan aplikasi
  •     Hasil foto KTP buram sehingga tidak mampu dibaca oleh sistem
  •     KTP diupload dari scan dan bukan diambil dari kamera ponsel


Kesalahan diatas membawa dampak foto KTP tidak valid dan pengajuan tidak mampu dilanjutkan.


5. Data KTP Salah

Aplikasi akan mengambil secara otomatis data dari KTP memanfaatkan teknologi untuk membaca foto. Karena itu perlu memastikan bahwa foto KTP sejelas mungkin.

Dan jangan lupa, memanfaatkan KTP yang masih berlaku. Meskipun waktu ini, mayoritas telah e-KTP yang berlaku seumur hidup.

Data KTP yang diberikan tidak akurat jika:

  •     Bukan data KTP calon peminjam yang disampaikan
  •     Data KTP tidak sesuai dengan database KTP nasional


Perusahaan utang online punyai akses ke database KTP nasional dan mampu laksanakan pemeriksaan atas KTP yang disampaikan. Jika ditemukan ketidaksesuaian data KTP, pengajuan ditolak.


5. Foto Selfie Buram

Foto secara selfie adalah kriteria di utang online untuk melengkapi sistem pengajuan yang tanpa tatap muka. Pengambilan foto perlu mengikuti ketentuan.

Kesalahan yang lazim berjalan dan membawa dampak penolakan adalah:

  •     Hasil foto selfie tidak memahami sehingga sistem tidak mampu membaca foto dengan baik
  •     Foto diambil tidak lengkap, jika terpotong atau dari sudut yang tidak sesuai
  •     Pengambilan foto diambil tidak memanfaatkan kamera dari ponsel yang dipakai untuk mengajukan pinjaman.
  •     Foto tidak diambil dengan kamera ponsel, jika memanfaatkan scan foto


6. Isi Form Tidak Lengkap

Form pengisian perlu diisi oleh calon peminjam. Sejumlah data – data perlu dilengkapi.

Jika data tidak dilengkapi, form tidak lengkap makaa pengajuan tidak mampu dilanjutkan ke sistem berikutnya.


7. Tidak Berikan Akses HP

Aplikasi utang online akan berharap akses ke HP. Tujuannya sehingga aplikasi mampu memahami dan menganalisa sebagian data dari HP.

Untuk mampu mengakses, aplikasi akan berharap izin dari pengguna. JIka izin tidak diberikan, aplikasi tidak mampu dilanjutkan ke sistem berikutnya.

Ketentuan dari OJK bahwa akses HP perlu diberikan dengan persetujuan oleh pengguna.


8. Tidak Berikan Akses Lainnya


Selain akses pada HP, sebagian aplikasi utang online termasuk berharap akses data lain yang sensitif, yaitu:

  1.     BPJS
  2.     Akun Gojek, Grab
  3.     Akun e-commerce
  4.     Rekening Bank


Akses pada data – data diatas di sebagian utang online jadi kriteria untuk utang mampu diproses lebih lanjut. Jika tidak diberikan maka sistem tidak mampu dilanjutkan.

Tentu saja perihal ini cuma berjalan di sebagian pinjaman, tidak semuanya.


9. Tidak Bisa Hubungi Peminjam

Perusahaan utang online akan laksanakan verifikasi dengan menghubungi peminjam. Tujuannya memastikan bahwa betul dilaksanakan pengajuan utang oleh aplikan yang namanya tertera didalam form.

Verifikasi ini termasuk bertujuan jauhi fraud. Banyak persoalan dimana no ponsel dicuri, data identitas hilang, yang kemudian disalahgunakan untuk mengajukan pinjaman.

Jika peminjam tidak mampu dihubungi, pengajuan akan ditolak. 


10. Gagal Verifikasi Rumah

Kontak ke tempat tinggal dan kantor adalah bagian dari sistem verifikasi. Bisa dilaksanakan dengan sebagian cara, antara lain lewat telephone atau bahkan kunjungan.

Kegagalan laksanakan verifikasi ke tempat tinggal atau kantor mampu membawa dampak penolakan pengajuan. Karena perusahaan utang online tidak mampu memastikan data – data tempat tinggal dan kantor valid.


11. Rekening Bank Beda

Data rekening bank perlu tercantum di form pengajuan. Data ini digunakan untuk mencairkan utang dan jauhi terjadinya fraud.

Fraud kebanyakan berjalan jika pencairan dilaksanakan ke nama rekening yang berlainan dari yang mengajukan pinjaman. Karena itu, kesamaan data rekening penting.

Verifikasi rekening bank dilaksanakan untuk memastikan datanya akurat. Tidak tersedia indikasi fraud di dalamnya.


12. Diluar Wilayah Coverage Area

Perusahaan utang online memastikan wilayah yang mampu diterima. Di luar wilayah coverage tempat tersebut, pengajuan akan ditolak.

Ketentuan soal coverage tempat kebanyakan dijelaskan sejak awal. Calon peminjam mampu mengecek apakah domisili masuk didalam coverage area.


13. Catatan Kredit Buruk


Calon peminjam yang punyai catatan kredit tidak baik kebanyakan akan tidak diterima pengajuannya. Karakter yang tidak baik jadi alasan utamanya.

Catatan kredit dianggap negatif jika peminjam dulu menunggak pinjaman. Definisi berapa lama menunggak, yang dianggap buruk, mampu berlainan – beda diantara perusahaan.

Perusahaan utang bekerjasama dengan sebagian lembaga untuk mengecek catatan kredit calon peminjam. Kemajuan teknologi membawa dampak pemeriksaan mampu dilaksanakan dengan jadi canggih.


14. Blacklist (Daftar Hitam)

Setiap perusahaan utang punyai daftar blacklist calon nasabah yang dianggap tidak bagus sehingga akan tidak diterima pengajuannya. Blacklist disusun dari beraneka aspek dan dihimpun dari beraneka sumber (internal dan eksternal).

Salah satunya, jika pada mulanya dulu mengajukan utang dan hasilnya buruk, maka saat mengajukan utang lagi akan tidak diterima dikarenakan masuk ke daftar hitam (blacklist).

JIka calon nasabah masuk didalam blacklist, pengajuan nyaris tentu akan ditolak. Perusahaan tidak menginginkan menambahkan utang ke nasabah yang masuk didalam blacklist.


15. Credit Score Rendah

Pinjaman online memanfaatkan credit scoring untuk menilai pengajuan dari calon peminjam berdasarkan sejumlah variabel dan informasi. Credit scoring akan menambahkan rekomendasi berdasarkan hasil score.

Jika hasil score dibawah nilai minimum maka pengajuan akan ditolak. Sebaliknya jika mencukupi minimum score, maka pengajuan akan mampu diproses lebih lanjut.

Apa variabel yang pilih credit score ?

Masalahnya, mengisi credit score adalah rahasia perusahaan. Tidak diakses ke umum.


16. Verifikasi Emergency Contact Gagal

Pinjaman online berharap peminjam sediakan no telephone saudara, teman dan kerabat. Datanya perlu diisi di aplikasi.

Data ini akan diverifikasi dan jika tidak mampu dikontak atau mampu dikontak namun tidak sesuai, pengajuan kebanyakan akan ditolak.


17. Penghasilan Tidak Cukup

Perusahaan utang online punyai formula didalam pilih minimum pendapatan untuk mencukupi plafon kredit yang diajukan. Tujuannya untuk jauhi calon peminjam tidak mampu selesaikan kewajiban.

Biasanya, rumusnya adalah 30% dari pendapatan bulanan adalah maksimum yang boleh untuk cicilan kredit. Diatas 30% telah dianggap berbahaya.

Penghasilan lebih rendah dari seharusnya, berdasarkan jumlah utang yang diajukan, membawa dampak pengajuan mampu ditolak. Wajib mencukupi minimum pendapatan tertentu.
18. Domisili Tidak Sesuai

Kemajuan teknologi memungkinkan aplikasi memahami wilayah atau wilayah tempat tinggal peminjam. Lokasi tempat tinggal perlu untuk memastikan keberadaan peminjam dan kejujuran didalam mengisi data pengajuan pinjaman.

Peminjam yang tidak berada di wilayah yang tercantum sebagai alamat tempat tinggal, bisa saja pengajuan akan ditolak. Misalnya, alamat tempat tinggal ditulis di Jakarta, namun wilayah peminjam di luar Jawa.

Di samping itu, domisili perlu di Indonesia. Tidak boleh di luar negeri.
 

19. Tidak Tanda Tangan Perjanjian

Perjanjian kredit perlu ditandatangani dengan memanfaatkan isyarat tangan elektronik. Nah, sistem isyarat tangan elektronik perlu diperhatikan dikarenakan prosesnya perlu pendaftaran terpisah dari aplikasi utang online.

Tanda tangan elektronik dilayani oleh pihak lain, Peminjam perlu mendaftar khususnya dahulu dan baru mampu laksanakan isyarat tangan.

Tanpa isyarat tangan perjanjian kredit, sesuai ketentuan OJK, pengajuan utang tidak mampu diproses lebih lanjut.

Apakah Artikel Bermanfaat ??
Beri Rating
5
4
3
2
1

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter